2009/02/10

Bu TS Teman mengajarku

TS Teman Mengajarku
Aku mau bercerita sedikit tentang bagaimana aku bisa berkenalan dengan TS,awalnya aku pindah bekerja,danTS termasuk yang termuda dalam pasukan mengajar disekolah baruku, Umurnya waktu itu 24 thn tinggi badan sekitar 165 cm dada lumayan tidak terlalu besar sekitar 34 pinggul lumayan juga tidak terlalu lebar badannya mulus sekali ,Wajahnya sangat cantik,dia punya anak satu,janda.
Suatu ketika ada acara disekolahku,dan kebetulan acaranya malam,namun
hujan sangat deras,sebagai orang baru,aku berusaha mendapat pengakuan baik dari siapapun,maka aku mengantanya pulang,karena kasihan anaknya kehujanan
Namun hujan benar2 deras dan rapat,aku kesulitan mengendarai mobil dalam hujan yg deras seperti itu,jarak pandang benar2 hanya sampai dikaca depan.
Maka terpaksa aku menunggu hujan berhenti,sambil menonton tv aku merokok diruang tengah Sementara TS langsung kekamar berganti pakaian daster dan menidurkan anaknya yg sejak tadi telah tertidur dimobil.
Ketika dia keluar nampak kain dasternya sangat tipis dan kayanya tidak memakai bh sehingga dengan mudah bagi aku melihat kedua gunduk didalam daster,TS lalu membuatkanku kopi,dan menemaniku ngobrol sambil ikut juga merokok,rupanya setelah diringgal suaminya,ia menjadi perokok,karena nampak sangat mahir mengeluar masukan sap dari mulut kehidungnya. TS duduk berhadapan dengan aku,ia mulai cerita tentang hidupnya,dari nadanya terlihat bahwa dia amat kesepian,
Karena kami duduk berhadapan kadang2 tanpa sengajamataku melihat sekilas paha mulus dibalik daster tipisnya, yang menghadap kearah tempat dudukku,melihat kondisi ini fikiranku menjadi buruk,kadang aku melirik sambil menebak apakah TS memakai celana dalam atau tidak.
Sepanjang obrolan,mataku sebentar melirik pahanya dan sebentar tertuju ke tv,dan sepertinyaTS mengetahui aku meliriknya,karena TS terliahat semakin sengaja membukasedikit lebar pahanya sembari duduk menyenderkan kepalanya diatas sofa.
Mataku semakin rajin melirik bawah dasternya, sedangkan celanaku terasa makin sempit,adiku rupanya tak mau kompromi dan sembari menahan nafasku, aku membetulkan posisi torpedoku dengan tangan kiriku.
Saat tanganku bergerak rupanya diperhatikan TS,ia kelihatan senyum2,TS lalu bangun dari tempat duduk dan menghampiriku. Iamengambil remote tv dekat bangku dudukku, entah sengaja atau tidak diaterpeleset dan jatuh kepahaku dan tangannya,sengaja atau tidak menekan kena pahaku,terasa harum tubuhnya menyentuh hidungku,aku berdesir merasakan darahku bergejolak.TS minta maaf sambil menjulurkan tanganya memegang pahaku.

Tidak tahu bagaimana awalnya,namun aku merasa nafasnya sudah menyapu nyapu wajahku,dan wajahnya dekat sekali dengan wajahku. Lalu dengan tatapan yg menghiba ia mulai menciumku panas sekali,dilaur kesdaranku,aku mengikuti setiap jilatan dan pilinan lidahnya dimulutku,bibirnya terasa amat lembut dan nafas kami semakin cepat,hingga suatu saat tangan sampai di celanaku,dadaku semakin berdebar.
Kutatap matanya,namun aku hanya menemukan sepasang mata yg sayu,sementara tangan terus mencari2 berusaha merogoh kedalam celana dalamku dan digenggam dan dengan susah payah digangamnya kemaluanku erat sekali,lalu menggosok2 mengelus2 ujung kepala batangku sehingga aku hanya meringis2 sambil memilin2 lidahnya dimulutku.Kemudian dia menarik tanganku ke dadanya,dan TS meremas remaskan tanganku didadanya,hangat dan lembut dada itu memberikan nikmat tak terhingga bagi tubuhku. Kemudin kulepaskan kuluman mulutnya, dan kuturunkan kepalaku ke dadanya,lalu kujilatputingnya yg sudah tegak mengacung,dan tangan TS mendekapku lebih erat dan mulutnya kembali mendesah.
“ Oohhhkk…terus....iisap ,duh...enak banget…ssshhh…”
Aku semakin bersemanagt dan bertindak lebih lanjut lagi,kuelus2 perutnya yg datar dan mulus,lalu kubuka dastarnya,dia tidak menolak,TS malah semakin menyenderkan tubuhnya kesofa,sehingga aku semakin leluasa menciumi perut dan meremas2 dadanya.
Ketika jilatanku mencapai kemaluany membuka pahanya lebar2 sehingga lubang kemaluanya terbuka seluas2nya dihadapanku. Darahku terasa ke ubun2 ketika lubang perempuan cabtik yg baru kukenal itu terpampang pasrah dihadapanku.
Maka dengan rakus aku menjilati kemaluan TS sehingga tubuh Ts bergetar getar hebat sementara kemaluannya mengeluarkan cairan2 bening memenuhi lidahku.
“ oooohhhhh…sssshhh…teruussss….ooohhh” rintihnya….
Aku kemudian membuka bajuku,sehingga kemaluaku yg sudah tegak teracung acung dihadapan TS. Diluar dugaanku,TS lansung meraihnya dan memasukannya kemulutnya membuatku terkejut ketika merasakan hangat dan nikmatnya kemaluanku menyentuh dinding2 mulutnya.
“ SSSShhhh….ooooouuhhhkkk…” desisku sambil mengoyang2kan pantatku mengeluar masukan kemaluanku dimulutnya, rasanya sungguh tak terkatakan.
TS mengocok2 kemaluanku dan memasukan dimulutnya seolah ingin semuanya masuk ke tenggorokannya,sampai aku terbongkok2 merasakan nikmat yg tiada duanya diujung kemaluanku.
“” OOOhhh….terus sayanghh…ooohhh..” rintihku sambilmengocok2 kemaluanya yg telah basah kuyup.
“ Ayo masukin sayang…ayooo sayang…” pintanya memelas sambil melepaskan kulumannya dan membuka pahanya lebar2.
Nampaklah lubang kemaluanya yg telah menganga lebar seolah ingin segera menerima kemaluanku untuk memasukinya.
Maka dengan berdebar debar,aku segera berdiri menghadapinya,kuarahkan kemaluanku ke lubang yg sudah menganga itu. Serr…darahku mendidih,ketika terasa mulut lubang itu menyentuh sekeliling kepala kemalunku,hangat dan lembut…
Lalu pelahan aku menakan pantatku,sehingga sedikit demi sedikit kemaluanku memasuki lubang kemaluan TS. Ketika seluruh kemaluanku ambals didalam vaginanya,TS mengeluh nimat sambil merengkuhku,mulutnya bertubi tubi menjilati mulut dan bibirku..sementara tak henti hentinya mendesis…
“ SSShhhhh…ssshhhh…oooohhhh…nikmat sekali…ssshhh”
“ ia sayanghhh…ssshhhh…ssshhhhhh….” Akupun semakin nikmat,pantatku samakin rajin maju mundur mengocok lubang kemaluan TS. Semakin lama kami semakin tenggelam dalam kenikmatan masing2. kaki TS semakinerat membelit pinggangku,sementara pantatnya bergoyang cepat maju mundur menyambut setiap hentakan ku di vaginanya. Nafasnya semakin cepat,kepalaku lalu dipegangnya dan disusupkan ke payudaranya sehingga aku sibuk menyedot2 putingnya yg mengeras berdiri. Mulutnya semakin kerap mendesis…..
“ OOOhhkkk,…ookkkhhhh…ssshhh…terus…ohhhh…”
Tiba2 ia bangun dan berusaha membalikan tubuhku,aku mengerti dan tanpa melepas kemaluanku aku segera aku duduk sehinga TS berada di pangkuanku,ternyata rasanya semakin nikmat, kemaluanku seolah2 semuanya masuk diseluruh tubuh TS. Tubuh TS terguncang guncang mengikuti gerakan pantatnya dipangkuanku…matanya merem melek menikmati setiap hujaman kemaluanku di vaginanya..
OOOhhh…sssshhhh..nikmat…ssshhh…” desahnya berulang2….
Suatu saat gerakanya semakin cepat,tanganya semakin erat mmelukan tubuhku sehingga badan kami semakin rapat,terasa payudaranya yg empuk menekan dadaku nikmat sekali…aku mencium mulutnya sambil memluk pantat dan punggungnya erat2.
Tiba2 matanya terpejam,tubuhnya mengejang,dan memeluk tubuhku erat sekali,nampak urat2 lehernya menegang,lalu ia menekan nekan pantatnya tertahan tahan,hingga disertai erangan panjang…ia menekan pantatnya kuat2 sehingga kemaluanku masuk sedalam2nya di kemaluanya…
“ Aaaahhhkkk…akkku …aaahhh hhheeuuuhhhkkk….keelllluuuarrr heeuhhh…”
Aku membiarkanya agar TS menikmati masa2 orgasmenya dengan sempurna,sehingga tesa olehku kedutan2 kecil meremas2 kemaluanku… lalu tubuhnya lunglai tak bertenaga masih memelukku.
Sejenak kami membisu,dan setelah agak tenang aku memintanya duduk kemabli dipangkuanku..kuarahkan kemaluanku ke duburnya,ia nampak kaget,namun tak menghindar..matnya nampak heran…
“ Gak apa,kita coba ya…kalo sakit gak usah ..” hiburku lembut…
TS menurut,diturunkanya pantatnya pelan2,dan ketika menyentuh kemaluanku,ia mengeluh…
“ Aaahhh….” Katanya…namun ia tak segera menekanya agar kemaluanku masuk,ia hanya menggesek2 kemaluanku ke lubang duburnya,rasanya hangat2 lembut,enak sekali,tapi aku tak tahan lagi ingi merasakan jepitan duburnya..maka kupegang kedua pundaknya dengan tangan menyilang,tangan kananku melingkar dari punggung ke pundak kananya,sedang tangan kiriku sebaliknya,lalu ketika terasa kemaluanku pas tepat dilubang dubunrnya yg menganga,kutekan sekaligus kedua bahunya,sehingga pantatnya turun seketika dan kemaluanku melesak memenuhi dubur TS…aku mengeluh mersakan nikmat yg amat snagt ketika seluruh bonggol kemaluanku terasa dipijat ketat oleh dubur TS.
“ OOOOhhhkkk…..”
Dan TS merintih sambil meringis,merasakan pedih dan panas diduburnya…
“ Aaaahhh…sssakitt…pelan22…aaahh…” rintihnya…
Aku mediamkan kemaluanku sejenak,menikmati ketatnya jepitan dubur TS di kemaluanku sambil memberinya kesempatan untu beradaptasi dengan kemalunku di duburnya…
TS mersa geli dan seperti hendak beol, mulas diperutnya..tapi ketika mulai dinaik tirnkan pantatnya ia mulai merasakan kenikmatan di duburnya.
Vaginanya menetntuh2 bulu kemaluan dan perutku,juga memberi rangsangan lain bagi TS,sehingga sekarang dengan teratur ia mulai menaik turunkan pantatnya dan mebuatku nikmat tiada tara.
“ Enak sayang..?” tanyanya sambul menatapku.
“ OOOhhh…he’eh…” jawabku dengan mata merem melek.
Ia kelihatn semangat mendengar jawabanku dan semakin rajin menaik turnkan pantatnya sehingga aku semakin terbeliak beliak kenikmatan.
Lama2 aku tak lagi bisa menahan diri,aku menyambut setiap gerakan Ts dengan menaik turunkan pantatku sehingga kemaluanku semakin melesak memenuhi dubur TS. Tak lama kemudian,TS menciumiku dan menjulur julurkan lidahnya dimulutku sambil mempercepat gerakannya..aku tak lagi dapat menahan diri,ketika sesuatu dari tubuhku terasa hendak meledak,tubuhnku mengejang dan sesuatu menerobos memenuhi ujung kemaluanku..
“ OOOhhh…aku keluarrrr…” teriaku sambil menekan pantat TS kuat2 serta kemaluanku kubenamkan sedalam2nya di lubang dubur TS,seketika tersemburlah airmaniku membasahi dinding dubur TS,terasa seluruh tubuhku melayang tinggi,lalu lemas tak berdaya,se,emara kemluanku berdenyut2 melepaskan sisa2 air mani di dubur TS. OOOhhh..sangat nikmat. TS Cuma tersenyum menyaksikan kepuasan yg telah kudapatkan.
“ Ohhh sayang..nikmatnya bukan main.” Kataku sambil tetap menancapkan kemaluanku diduburnya.
“ Aku juga enak,Cuma kasian kamu udah gak kuat,ya udah ntar lagi >” kata TS dengan tenang.
“ Ia deh maaf ya.” Kataku lagi.
Akhirnya TS mengangkat tubuhnya dan…cplok keluarkal kemaluanku yg telah mengecil..dari duburnya keluar sepermaku menetes netes ke lantai,TS langsung lari ke air dan aku mengikutinya. Mencuci kemaluanku.
Sejak saat itu kami “ bersahabat”,hingga ia menikah dengan seorang bujangan.
Saat ini TS sedang menyelesaikan Skripsinya di senuah Perguruan Tinggi Swasta.

1 komentar: